Kamis, 21 Agustus 2014

Dibalik Cerita Mengejar Impian 2

Hmm... Dikala dahulu timbul kebingungan akan memilih.. akankah aku memilih kedokteran dikarenakan cita2 sejak kecil?? ataukah  memilih eksakta yang sesuai dengan bakat?? lantas disitulah aku bingung... Disisi lain, sejak dahulu aku menyukai dan bertekad masuk kedokteran UGM atau USU dan bisa jadi spesialis THT... Disisi lain, aku juga ingin masuk ke jurusan Teknik Nuklir UGM/ STTN atau FTTM ITB.. semua bercampur dg kebingungan.. kala itu, orangtuaku tidak mengizinkan utk sekolah di luar sumatera.. dan alhasil, aku memilih kedokteran yg ada di sumatera.. Namun, disaat guru2ku menyuruhku lebih baik dijawa dikarenakan aku bisa dikatakan ada kemampuan, orangtuaku berubah pikiran. yaa tapi tetap saja aku memilih sekolah disumatera, lantas aku telah terlanjur mendaftar.. dan aku berharap inilah jalan hidupku..
Namun dikala 2 pilihan muncul, aku lulus d kedokteran USU dan STIS, manakah yg harus aku pilih? aku bingung.. kedokteran memang itulah cita2ku sejak kecil.. STIS, lantaran aku menguasai ilmu matematika.. dan dapat gaji plus uang kuliah gratis.. alhasil aku memilih Kedokteran.. dan inilah pilihan ku.. aku senang..
seiring berjalannya waktu, aku sempat putus asa.. padahal aku yakin bahwa aku bisa, namun selalu saja setiap semester nilaiku tidaklah memuaskan.. lagi dan lagi, aku malu kepada orangtuaku.. dahulu aku yang menjadi kebanggaan.. ehh bukan.. setidaknya ada yang dibanggakan dan nilai tidaklah jelek meski tidak pernah juara kelas, namun nilai selalu bagus.. lantas sekarang? jangankan bagus, dapat B di blok utama aja tanpa melalui remedial aku sudah bahagia.. dari situlah aku berpikir,.. slalu ada penyesalan disetiap semester.. namun tetap aja setelah menjalani selalu lupa dan alhasil timbul penyesalan...
malu rasanya ketika melihat hasilnya seperti ini kepada orangtua.. dan aku jarang mengatakan yang buruknya kepada orgtuaku..
terkadang akupun membohongi diriku sendiri karena mendapatkan nilai yg tidak sesuai harapan.. aku bilang ada belajar.. tapi, memang belajar namun tdak segiat teman2 yg lain.. aku lebih banyak cueknya dari pada belajar sungguh2nya..
memang, aku selalu merasa bisa menjawab ujian dan dikala aku menjawab ujian aku selalu menghubungkan dg logika dan ingatanku saat kuliah, namun hasilnya tidak sesuai yang ku harapkan selalu.. yaa wajar saja karena aku belajar SKS alias sistem kebut semalam.. jgnkan SKS, sudah H-7 ujianpun aku tidak membacanyaa.. kalaupun membaca bawaannya ngantuk dan malas.. tapi kalau udah H-1 aku baru sungguh2 baca slide.. itupun gak terbaca smua.. jangan kan gak terbaca smua, gak ada baca sama sekali.. sudah larut malam baru hanya modal bahas soal.. jangankan itu, bahas soal aja lama dan gak selesaai.. ahh,, aku pikir kenapalah begini... selalu timbul penyesalan tp tdk di ubah..
kadang aku iri sama teman2, belajarnya giat sekali.. slide habis terbaca, teks book dibaca,. jangankan dibaca tapi slide itupun dihafal.. kalau belum hafal mereka bilang belum belajar.. kesal juga kalau mereka bilang gak belajar tapi nilai bagus juga.. jangankan itu, dapat B+ smua kalau gak ada A mereka bilang nilainya tdk memuaskan.. ahh,, miris sekali.. terkadang aku jd berharap semoga mereka merasakan spt yg aku rasakan agar mereka selalu mensyukuri.. karen itulah yang aku rasakan.. dahulu mungkin posisiku di atas.. nilai 90 yg plg tinggi aja eksaktaku kalau gak dapat seratus aku gak puas dan dpt 100 pun aku kalau byk dpt 100 aku sedih.. ahh aku terlalu berambisi.. boleh memang tapi ya harus disyukuri dan hargai perasaan temanmu yg gak dpt nilai bagus. nah, mungkin ini kompensasi yang aku rasakan.. Allah memang adil agar aku bisa merasakan syukur itu..
timbullah penyesalanku,.. sudah 3 tahun kuliah, hasil begini aja dan tidak ada berubahnya..
andai waktu bsa kembali.. aku ingin memperbaikinya...
timbullah penyesalan aku,.. terkadang aku merasa apakah ini salahku karena aku beroraganisasi?? akhirnya aku gak bisa bagi waktu dan bagi fokusan... dulu aku berambisi ingin ikut organisasi karena melihat anak organisasi itu "WAH".. lantas sekarang? terkadang aku ada penyesalan.. aku gak bisa membagi waktuku dg akademikku.. aku lupa dg tujuan utamaku kesini.. aku lebih mementingkan organisasiku..
jujur, aku cinta sama organisasi yang aku geluti saat ini.. tapi aku gak bisa bagi waktu... jangankan begitu, orang2 sekitarku tidak ada memberi dukungan real ttg akademik ku dan menuntut kewajiban yg harus aku lakukan tanpa memikirkan apa masalah lainku.. desakanlah yang selalu adaa...
aku kadang cemburu sama orang yg IP bagus sekali tp organisasinya juga bagus.. mungkin mereka bisa bagi waktu mereka.
aku berpikir haruskah aku meninggalkan organisasi yang kucintai yang sudah aku anggap keluargaku sendiri? lantas haruskah aku mengorbankan akademikku?
ahh banyak sekali tuntutan...
keluarga menyuruhku supaya aku lebih giat dan nilainya baguslah.. dan aku memang menginginkan itu karena itulah cita2ku... dahulu berharap IP ku >3,5.. sekarang aku dpt IPK >3,2 aja sudah sangat aku sykuri.. bedah syaraf, jantung, THT spesialis yang bakal aku geluti dan aku sukai sekarang pupus harapanku karena melihat nilaiku yang tdk memuaskan...
belum lagi masalah yang aku hadapi sama orgtuaku... sampai2 papa mamaku naik krnku... gak tega aku melihat tangisan papa mama saat itu.. dan yang mereka inginkan adalah agar nilaiku bagus dan sukses.. gak peduli dg masalah yg mereka hadapi.. dg itu aja mereka sudah bahagia.. tapi aku belum bisa membahagiakan mereka.. untuk menyenangkan hati mereka, dg aku pindah kos agar nilai ku bagus juga tdk ada hasil sama sekali.. IP yang kujanjikan 4 tdk juga aku tepati...
disisi lain yang bikin aku sedih, masalah organisasi... aku bahagia disini dg orang2nya.. senior dan alumnya.. tapi disisi lain ada tekanan.. tiap yang aku lakukan selalu salah dan mereka benar.. dibilang membangkanglaah.. padahal aku menyampaikan yang benar tapi mereka gak menerima dan bahkan mereka menyakiti ku dg kata2nya.. jujur, aku typical org yang kalau org itu menggertak maka aku menggertak balik.. apalagi kalau dia itu junior.. sedih juga kalau rasanya kita udah berikan bantuan maksimal kita tapi tidak ada respon baik sama sekali.. itu dikalangan jajaran yg menjalankannya.. kalau alumni dan senioren menharapkan tanggup jawab.. ya memang betul..
tapi aku juga butuh akademikku yang bagus...
tiap aku meminta motivasi pasti menjawab ya kitalah harus bisa bagi waktu.. atau kok itu ditanya.. ya kitalah yang tau... atau kitalah yg kuasai waktu bukan waktu yang kuasai kita..
tapi yang ku butuhkan sekarang bukan jawaban teori.. tapi real yg benar2 bisa memotivasi.. jawaban mereka pasti sellu membuatku semakin menyesal dan menyesal...
belum lagi keinginan ku LK2, tapi sepertinya itu pupus karena melihat orgtuaku dan aku belum bisa bahagiakan mereka..

dan secara tidak sengaja aku membaca status seniorku yang secara tdk langsung memotivasiku.. "org optimis akan memperbaiki masa depannya tp org pesimis akan memperbaiki masa lalunya."
disitulah aku sadar bahwa, biarlah 3 tahun itu sia2, tapi dg waktu yg tersisa satu semester ini lagi akan ku perbaiki agar kedepan aku bisa kuasai pelajaran. gak ada kata gak bisa selagikita bisaa... masih mungkin kau mengejar impianmu selagi ini belum berakhir..
rajinlah belajaar nitaaa... kau pasti bisaa.. ingat orangtua mu ingat tujuan utamamu.. PASTI BISA!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar