Terlalu banyak masalah saat ini, mohon maaf kepada pihak manapun karena aku telah cuek..
untuk saat ini aku sedang tidak ingin diganggu dulu..
jadi harap maklum saudarakuu :)
Lakukan yang terbaik meskipun orang belum menganggap kita baik dan jangan buat inhibitor itu dapat menghambat jalan suksesmu.Allah maha melihat dan mengetahui atas apa yang hambaNya butuhkan
Sabtu, 23 Agustus 2014
Jumat, 22 Agustus 2014
dia
Dia yang berkata seperti itu, tapi aku lah sebentar lagi yang akan lepas dari genggaman dia..
jujur saja aku tidak mau diatur dan dikata2i seperti itu.. aku tidak mau dipaksakan oleh kehendak dia..
aku mau secara leluasa menjadi diriku..
jujur saja aku tidak mau diatur dan dikata2i seperti itu.. aku tidak mau dipaksakan oleh kehendak dia..
aku mau secara leluasa menjadi diriku..
jeritan suara hati..
Sedih juga rasanya ketika kita sudah tidak dihargai lagi..
sedih juga rasanya ketika kita telah memberikan upaya terbaik itu namun itu dimnafaatkan utk diri ini dihina krn tdk bisa menjamin akan selalu bisa..
sedih juga rasanya ketika menghadapi orang2 yang hanya memikirkan diri sendiri tapi tidak memikirkan orang lain..
sedih juga rasanya ketika merasa diri ini benar dan kitalah yang salah..
mata hati tertutup, seolah kebenaran yang ada selalu salah karena yang beranggapan salah yg menyatakan itu benar salah..
ahh,, saya tidak tau mengungkapkan hati ini bagaimana tapi sekurangnya itulah yang aku dilema..
terbagi fokus terhadap masalah yg menuntut, tapi yg lain tdk memikirkan keadaan kita.. namun hanya melihat hasil apa yang ada..
yaAllah.. kuatkan akan cacian dan hinaan yang ada.. mudahkan, lancarkan, tabahkan, dan bijaklah dalam menanggapi hal ini..
jangan ada banyak mengeluh karena orang akan menganggap anda lemah..
gak usah banyak bercerita kepada mereka yang hanya penasaran tapi tidak peduli terhadap kita..
sedih juga rasanya ketika kita telah memberikan upaya terbaik itu namun itu dimnafaatkan utk diri ini dihina krn tdk bisa menjamin akan selalu bisa..
sedih juga rasanya ketika menghadapi orang2 yang hanya memikirkan diri sendiri tapi tidak memikirkan orang lain..
sedih juga rasanya ketika merasa diri ini benar dan kitalah yang salah..
mata hati tertutup, seolah kebenaran yang ada selalu salah karena yang beranggapan salah yg menyatakan itu benar salah..
ahh,, saya tidak tau mengungkapkan hati ini bagaimana tapi sekurangnya itulah yang aku dilema..
terbagi fokus terhadap masalah yg menuntut, tapi yg lain tdk memikirkan keadaan kita.. namun hanya melihat hasil apa yang ada..
yaAllah.. kuatkan akan cacian dan hinaan yang ada.. mudahkan, lancarkan, tabahkan, dan bijaklah dalam menanggapi hal ini..
jangan ada banyak mengeluh karena orang akan menganggap anda lemah..
gak usah banyak bercerita kepada mereka yang hanya penasaran tapi tidak peduli terhadap kita..
Kamis, 21 Agustus 2014
Dibalik Cerita Mengejar Impian 2
Hmm... Dikala dahulu timbul kebingungan akan memilih.. akankah aku memilih kedokteran dikarenakan cita2 sejak kecil?? ataukah memilih eksakta yang sesuai dengan bakat?? lantas disitulah aku bingung... Disisi lain, sejak dahulu aku menyukai dan bertekad masuk kedokteran UGM atau USU dan bisa jadi spesialis THT... Disisi lain, aku juga ingin masuk ke jurusan Teknik Nuklir UGM/ STTN atau FTTM ITB.. semua bercampur dg kebingungan.. kala itu, orangtuaku tidak mengizinkan utk sekolah di luar sumatera.. dan alhasil, aku memilih kedokteran yg ada di sumatera.. Namun, disaat guru2ku menyuruhku lebih baik dijawa dikarenakan aku bisa dikatakan ada kemampuan, orangtuaku berubah pikiran. yaa tapi tetap saja aku memilih sekolah disumatera, lantas aku telah terlanjur mendaftar.. dan aku berharap inilah jalan hidupku..
Namun dikala 2 pilihan muncul, aku lulus d kedokteran USU dan STIS, manakah yg harus aku pilih? aku bingung.. kedokteran memang itulah cita2ku sejak kecil.. STIS, lantaran aku menguasai ilmu matematika.. dan dapat gaji plus uang kuliah gratis.. alhasil aku memilih Kedokteran.. dan inilah pilihan ku.. aku senang..
seiring berjalannya waktu, aku sempat putus asa.. padahal aku yakin bahwa aku bisa, namun selalu saja setiap semester nilaiku tidaklah memuaskan.. lagi dan lagi, aku malu kepada orangtuaku.. dahulu aku yang menjadi kebanggaan.. ehh bukan.. setidaknya ada yang dibanggakan dan nilai tidaklah jelek meski tidak pernah juara kelas, namun nilai selalu bagus.. lantas sekarang? jangankan bagus, dapat B di blok utama aja tanpa melalui remedial aku sudah bahagia.. dari situlah aku berpikir,.. slalu ada penyesalan disetiap semester.. namun tetap aja setelah menjalani selalu lupa dan alhasil timbul penyesalan...
malu rasanya ketika melihat hasilnya seperti ini kepada orangtua.. dan aku jarang mengatakan yang buruknya kepada orgtuaku..
terkadang akupun membohongi diriku sendiri karena mendapatkan nilai yg tidak sesuai harapan.. aku bilang ada belajar.. tapi, memang belajar namun tdak segiat teman2 yg lain.. aku lebih banyak cueknya dari pada belajar sungguh2nya..
memang, aku selalu merasa bisa menjawab ujian dan dikala aku menjawab ujian aku selalu menghubungkan dg logika dan ingatanku saat kuliah, namun hasilnya tidak sesuai yang ku harapkan selalu.. yaa wajar saja karena aku belajar SKS alias sistem kebut semalam.. jgnkan SKS, sudah H-7 ujianpun aku tidak membacanyaa.. kalaupun membaca bawaannya ngantuk dan malas.. tapi kalau udah H-1 aku baru sungguh2 baca slide.. itupun gak terbaca smua.. jangan kan gak terbaca smua, gak ada baca sama sekali.. sudah larut malam baru hanya modal bahas soal.. jangankan itu, bahas soal aja lama dan gak selesaai.. ahh,, aku pikir kenapalah begini... selalu timbul penyesalan tp tdk di ubah..
kadang aku iri sama teman2, belajarnya giat sekali.. slide habis terbaca, teks book dibaca,. jangankan dibaca tapi slide itupun dihafal.. kalau belum hafal mereka bilang belum belajar.. kesal juga kalau mereka bilang gak belajar tapi nilai bagus juga.. jangankan itu, dapat B+ smua kalau gak ada A mereka bilang nilainya tdk memuaskan.. ahh,, miris sekali.. terkadang aku jd berharap semoga mereka merasakan spt yg aku rasakan agar mereka selalu mensyukuri.. karen itulah yang aku rasakan.. dahulu mungkin posisiku di atas.. nilai 90 yg plg tinggi aja eksaktaku kalau gak dapat seratus aku gak puas dan dpt 100 pun aku kalau byk dpt 100 aku sedih.. ahh aku terlalu berambisi.. boleh memang tapi ya harus disyukuri dan hargai perasaan temanmu yg gak dpt nilai bagus. nah, mungkin ini kompensasi yang aku rasakan.. Allah memang adil agar aku bisa merasakan syukur itu..
timbullah penyesalanku,.. sudah 3 tahun kuliah, hasil begini aja dan tidak ada berubahnya..
andai waktu bsa kembali.. aku ingin memperbaikinya...
timbullah penyesalan aku,.. terkadang aku merasa apakah ini salahku karena aku beroraganisasi?? akhirnya aku gak bisa bagi waktu dan bagi fokusan... dulu aku berambisi ingin ikut organisasi karena melihat anak organisasi itu "WAH".. lantas sekarang? terkadang aku ada penyesalan.. aku gak bisa membagi waktuku dg akademikku.. aku lupa dg tujuan utamaku kesini.. aku lebih mementingkan organisasiku..
jujur, aku cinta sama organisasi yang aku geluti saat ini.. tapi aku gak bisa bagi waktu... jangankan begitu, orang2 sekitarku tidak ada memberi dukungan real ttg akademik ku dan menuntut kewajiban yg harus aku lakukan tanpa memikirkan apa masalah lainku.. desakanlah yang selalu adaa...
aku kadang cemburu sama orang yg IP bagus sekali tp organisasinya juga bagus.. mungkin mereka bisa bagi waktu mereka.
aku berpikir haruskah aku meninggalkan organisasi yang kucintai yang sudah aku anggap keluargaku sendiri? lantas haruskah aku mengorbankan akademikku?
ahh banyak sekali tuntutan...
keluarga menyuruhku supaya aku lebih giat dan nilainya baguslah.. dan aku memang menginginkan itu karena itulah cita2ku... dahulu berharap IP ku >3,5.. sekarang aku dpt IPK >3,2 aja sudah sangat aku sykuri.. bedah syaraf, jantung, THT spesialis yang bakal aku geluti dan aku sukai sekarang pupus harapanku karena melihat nilaiku yang tdk memuaskan...
belum lagi masalah yang aku hadapi sama orgtuaku... sampai2 papa mamaku naik krnku... gak tega aku melihat tangisan papa mama saat itu.. dan yang mereka inginkan adalah agar nilaiku bagus dan sukses.. gak peduli dg masalah yg mereka hadapi.. dg itu aja mereka sudah bahagia.. tapi aku belum bisa membahagiakan mereka.. untuk menyenangkan hati mereka, dg aku pindah kos agar nilai ku bagus juga tdk ada hasil sama sekali.. IP yang kujanjikan 4 tdk juga aku tepati...
disisi lain yang bikin aku sedih, masalah organisasi... aku bahagia disini dg orang2nya.. senior dan alumnya.. tapi disisi lain ada tekanan.. tiap yang aku lakukan selalu salah dan mereka benar.. dibilang membangkanglaah.. padahal aku menyampaikan yang benar tapi mereka gak menerima dan bahkan mereka menyakiti ku dg kata2nya.. jujur, aku typical org yang kalau org itu menggertak maka aku menggertak balik.. apalagi kalau dia itu junior.. sedih juga kalau rasanya kita udah berikan bantuan maksimal kita tapi tidak ada respon baik sama sekali.. itu dikalangan jajaran yg menjalankannya.. kalau alumni dan senioren menharapkan tanggup jawab.. ya memang betul..
tapi aku juga butuh akademikku yang bagus...
tiap aku meminta motivasi pasti menjawab ya kitalah harus bisa bagi waktu.. atau kok itu ditanya.. ya kitalah yang tau... atau kitalah yg kuasai waktu bukan waktu yang kuasai kita..
tapi yang ku butuhkan sekarang bukan jawaban teori.. tapi real yg benar2 bisa memotivasi.. jawaban mereka pasti sellu membuatku semakin menyesal dan menyesal...
belum lagi keinginan ku LK2, tapi sepertinya itu pupus karena melihat orgtuaku dan aku belum bisa bahagiakan mereka..
dan secara tidak sengaja aku membaca status seniorku yang secara tdk langsung memotivasiku.. "org optimis akan memperbaiki masa depannya tp org pesimis akan memperbaiki masa lalunya."
disitulah aku sadar bahwa, biarlah 3 tahun itu sia2, tapi dg waktu yg tersisa satu semester ini lagi akan ku perbaiki agar kedepan aku bisa kuasai pelajaran. gak ada kata gak bisa selagikita bisaa... masih mungkin kau mengejar impianmu selagi ini belum berakhir..
rajinlah belajaar nitaaa... kau pasti bisaa.. ingat orangtua mu ingat tujuan utamamu.. PASTI BISA!!!
Namun dikala 2 pilihan muncul, aku lulus d kedokteran USU dan STIS, manakah yg harus aku pilih? aku bingung.. kedokteran memang itulah cita2ku sejak kecil.. STIS, lantaran aku menguasai ilmu matematika.. dan dapat gaji plus uang kuliah gratis.. alhasil aku memilih Kedokteran.. dan inilah pilihan ku.. aku senang..
seiring berjalannya waktu, aku sempat putus asa.. padahal aku yakin bahwa aku bisa, namun selalu saja setiap semester nilaiku tidaklah memuaskan.. lagi dan lagi, aku malu kepada orangtuaku.. dahulu aku yang menjadi kebanggaan.. ehh bukan.. setidaknya ada yang dibanggakan dan nilai tidaklah jelek meski tidak pernah juara kelas, namun nilai selalu bagus.. lantas sekarang? jangankan bagus, dapat B di blok utama aja tanpa melalui remedial aku sudah bahagia.. dari situlah aku berpikir,.. slalu ada penyesalan disetiap semester.. namun tetap aja setelah menjalani selalu lupa dan alhasil timbul penyesalan...
malu rasanya ketika melihat hasilnya seperti ini kepada orangtua.. dan aku jarang mengatakan yang buruknya kepada orgtuaku..
terkadang akupun membohongi diriku sendiri karena mendapatkan nilai yg tidak sesuai harapan.. aku bilang ada belajar.. tapi, memang belajar namun tdak segiat teman2 yg lain.. aku lebih banyak cueknya dari pada belajar sungguh2nya..
memang, aku selalu merasa bisa menjawab ujian dan dikala aku menjawab ujian aku selalu menghubungkan dg logika dan ingatanku saat kuliah, namun hasilnya tidak sesuai yang ku harapkan selalu.. yaa wajar saja karena aku belajar SKS alias sistem kebut semalam.. jgnkan SKS, sudah H-7 ujianpun aku tidak membacanyaa.. kalaupun membaca bawaannya ngantuk dan malas.. tapi kalau udah H-1 aku baru sungguh2 baca slide.. itupun gak terbaca smua.. jangan kan gak terbaca smua, gak ada baca sama sekali.. sudah larut malam baru hanya modal bahas soal.. jangankan itu, bahas soal aja lama dan gak selesaai.. ahh,, aku pikir kenapalah begini... selalu timbul penyesalan tp tdk di ubah..
kadang aku iri sama teman2, belajarnya giat sekali.. slide habis terbaca, teks book dibaca,. jangankan dibaca tapi slide itupun dihafal.. kalau belum hafal mereka bilang belum belajar.. kesal juga kalau mereka bilang gak belajar tapi nilai bagus juga.. jangankan itu, dapat B+ smua kalau gak ada A mereka bilang nilainya tdk memuaskan.. ahh,, miris sekali.. terkadang aku jd berharap semoga mereka merasakan spt yg aku rasakan agar mereka selalu mensyukuri.. karen itulah yang aku rasakan.. dahulu mungkin posisiku di atas.. nilai 90 yg plg tinggi aja eksaktaku kalau gak dapat seratus aku gak puas dan dpt 100 pun aku kalau byk dpt 100 aku sedih.. ahh aku terlalu berambisi.. boleh memang tapi ya harus disyukuri dan hargai perasaan temanmu yg gak dpt nilai bagus. nah, mungkin ini kompensasi yang aku rasakan.. Allah memang adil agar aku bisa merasakan syukur itu..
timbullah penyesalanku,.. sudah 3 tahun kuliah, hasil begini aja dan tidak ada berubahnya..
andai waktu bsa kembali.. aku ingin memperbaikinya...
timbullah penyesalan aku,.. terkadang aku merasa apakah ini salahku karena aku beroraganisasi?? akhirnya aku gak bisa bagi waktu dan bagi fokusan... dulu aku berambisi ingin ikut organisasi karena melihat anak organisasi itu "WAH".. lantas sekarang? terkadang aku ada penyesalan.. aku gak bisa membagi waktuku dg akademikku.. aku lupa dg tujuan utamaku kesini.. aku lebih mementingkan organisasiku..
jujur, aku cinta sama organisasi yang aku geluti saat ini.. tapi aku gak bisa bagi waktu... jangankan begitu, orang2 sekitarku tidak ada memberi dukungan real ttg akademik ku dan menuntut kewajiban yg harus aku lakukan tanpa memikirkan apa masalah lainku.. desakanlah yang selalu adaa...
aku kadang cemburu sama orang yg IP bagus sekali tp organisasinya juga bagus.. mungkin mereka bisa bagi waktu mereka.
aku berpikir haruskah aku meninggalkan organisasi yang kucintai yang sudah aku anggap keluargaku sendiri? lantas haruskah aku mengorbankan akademikku?
ahh banyak sekali tuntutan...
keluarga menyuruhku supaya aku lebih giat dan nilainya baguslah.. dan aku memang menginginkan itu karena itulah cita2ku... dahulu berharap IP ku >3,5.. sekarang aku dpt IPK >3,2 aja sudah sangat aku sykuri.. bedah syaraf, jantung, THT spesialis yang bakal aku geluti dan aku sukai sekarang pupus harapanku karena melihat nilaiku yang tdk memuaskan...
belum lagi masalah yang aku hadapi sama orgtuaku... sampai2 papa mamaku naik krnku... gak tega aku melihat tangisan papa mama saat itu.. dan yang mereka inginkan adalah agar nilaiku bagus dan sukses.. gak peduli dg masalah yg mereka hadapi.. dg itu aja mereka sudah bahagia.. tapi aku belum bisa membahagiakan mereka.. untuk menyenangkan hati mereka, dg aku pindah kos agar nilai ku bagus juga tdk ada hasil sama sekali.. IP yang kujanjikan 4 tdk juga aku tepati...
disisi lain yang bikin aku sedih, masalah organisasi... aku bahagia disini dg orang2nya.. senior dan alumnya.. tapi disisi lain ada tekanan.. tiap yang aku lakukan selalu salah dan mereka benar.. dibilang membangkanglaah.. padahal aku menyampaikan yang benar tapi mereka gak menerima dan bahkan mereka menyakiti ku dg kata2nya.. jujur, aku typical org yang kalau org itu menggertak maka aku menggertak balik.. apalagi kalau dia itu junior.. sedih juga kalau rasanya kita udah berikan bantuan maksimal kita tapi tidak ada respon baik sama sekali.. itu dikalangan jajaran yg menjalankannya.. kalau alumni dan senioren menharapkan tanggup jawab.. ya memang betul..
tapi aku juga butuh akademikku yang bagus...
tiap aku meminta motivasi pasti menjawab ya kitalah harus bisa bagi waktu.. atau kok itu ditanya.. ya kitalah yang tau... atau kitalah yg kuasai waktu bukan waktu yang kuasai kita..
tapi yang ku butuhkan sekarang bukan jawaban teori.. tapi real yg benar2 bisa memotivasi.. jawaban mereka pasti sellu membuatku semakin menyesal dan menyesal...
belum lagi keinginan ku LK2, tapi sepertinya itu pupus karena melihat orgtuaku dan aku belum bisa bahagiakan mereka..
dan secara tidak sengaja aku membaca status seniorku yang secara tdk langsung memotivasiku.. "org optimis akan memperbaiki masa depannya tp org pesimis akan memperbaiki masa lalunya."
disitulah aku sadar bahwa, biarlah 3 tahun itu sia2, tapi dg waktu yg tersisa satu semester ini lagi akan ku perbaiki agar kedepan aku bisa kuasai pelajaran. gak ada kata gak bisa selagikita bisaa... masih mungkin kau mengejar impianmu selagi ini belum berakhir..
rajinlah belajaar nitaaa... kau pasti bisaa.. ingat orangtua mu ingat tujuan utamamu.. PASTI BISA!!!
Minggu, 18 Mei 2014
Dibalik Cerita Mengejar Impian
Di Balik Cerita Mengejar Impian
Ini cerita cukup panjang,.. ini cerita ibarat sebuah
Novel,.. Ini cerita akan berawal dari kisah kecilku “Di balik cerita mengejar Impian”…. Let’s Read!!! Check it out…..
Sewaktu kecil, aku memanglah typical orang yang senang
melihat orang sekolah, senang bermain, ceria, tergolong tomboy, senang
berkhayal dan sangat menyukai tantangan….
…
Mari kita lihat saat aku berusia sekitar 3 tahun..
Sekitar usia segitu, aku berada di Lingkungan yang
dominan anak laki-laki dibandingkan perempuan.. sehingga akupun terbilang
tomboy.. bahkan aku, jika mamaku membelikanku baju yang corak khasnya dominan
cewek, aku langsung tidak menyukainya dan menangis. Aku gak PD, bahkan baju itu
hanya bertahan satu kali pake.. aku lebih menyukai pakai yang seperti laki-laki
tapi simple.. lengan pendek, celana nanggung dan dari kaos. Suatu ketikapun,
saat papaku berada di luar kota aku meminta papa ku membeli mainan “perang-perangan”.
Terkadang tiap ke Pasar mamaku sering membelikan aku boneka tapi aku jarang
memainkannya, hanya digunakan sebagai pajangan dan teman tidur..
Berhubung teman mainku kebanyakan sedikit lebih tua
dariku, ada rasa cemburuku ketika mereka menceritakan kepadaku bahwa mereka
akan sekolah dan yang lainnyapun sudah bersekolah, sehingga akupun ikut
tertarik masuk sekolah dan ngotot minta sama mamaku..
Nah, semasa kecilku, aku dibesarkan di Sigli, Kabupaten
Pidie, Aceh..
Melihat teman temanku banyak yang bersekolah dan aku
meminta kepada orangtuaku, akhirnya aku didaftarkannya.. Namun sayang, saat itu
usiaku masih sangatlah kecil yaitu 3,5 tahun.. aku tidak diizinkan bersekolah
TK. Akhirnya, niatku bersekolah diurungkan.. perasaanku sedih.. karena semua
sudah bersekolah tapi aku tidak dan tidak punya teman main, akhirnya aku lebih
banyak urungkan diri di Rumah…
Setahun kemudian juga terjadi hal yang sama, disaat aku
memang mau bersekolah.. dan akhirnya aku diizinkan juga sekolah TK oleh pihak
sekolah meski sebenarnya tidak diizinkan karena usiaku yang masih 4,5 tahun,
karena memang saat itu ada peraturan tidak boleh masuk cepat.. tapi syukurlah
akhirnya diizinkan.. hatiku senang… aku punya banyak teman..
Seiring waktu, aku mempunyai teman dekatku yang bernama Dek
Lai dan Ipah.. merekalah teman sepermainanku… di TK pastinya ada anak yang
nakal, yang suka ambil makanan temannya.. yang gak suka dan sebagainya..
Nah, saat itu ada kegiatan untuk jadi model kecil dan
diperlombakan.. berhubung aku waktu kecil cantik, imut dan sedikit seperti bule
karena rambut pirangku yang sangat terlihat jelas dan lurus… awalnya aku mau,
berhubung aku tomboy dan gak suka pakaian cewek, melihat mamaku memberikan gaun
kembang warna hitam, aku langsung merajuk karena gak mau pakai. Dan alhasil aku
tampil dengan wajah merungut.. padahal mamaku dah ngajari aku dan suruh aku
senyum..
Lain cerita dengan Pawai, Pawai dimulai, kami disuruh
memakai pakaian Pawai. Ada yang disuruh memakai pakaian adat dan ada yang
disuruh memakai pakaian sesuai dengan cita cita. Berhubung aku orangnya tomboy
dan suka tantangan, aku bercita cita saat itu menjadi polisi karena bisa
menumpas kejahatan dan bisa menangkap penjahat. Jika diingat masa kecilku
sangat lucu sekali..
Saat kecil, aku selalu diantar pulang sama bapak supir
yang selalu ku panggil “KAKEK”, berbeda dengan teman lainnya.. bahkan, aku suka
kali panggil telur dg sebutan “ION”. Teringat, ketika itu aku belum juga dapat
jemputan dari sekolah, papaku juga belum menjemput ku saat itu, dan akhirnya
aku memutuskan untuk pulang sendiri. Lucunya aku gak tau arah pulang. Dan saat
itu, ketemu ibuk2 warung, dan bilang anak TK hilang.. saat ditanya mau kemana? Aku
menjawab pulang kerumah… dimana rumahnya? Aku menjawab gak tau.. ditanya anak
siapa? Anak papa dan mama.. ditanya siapa nama papa mamanya.. aku gak tau..
akhirnya pas berpapasan ketemu sama papa.. diceritakanlah semua sama papa… papa
hanya tertawa liat tingkahku.
Akhir sekolah telah selesai, aku tidak dizinkan untuk
naik ke tingkat SD. Aku dibiarkan masuk TK lagi karena usiaku masih kecil. Padahal
saat itu aku sudah bisa mengenal huruf dan angka.
Setaun kemudian telah berlalu.. aku akhirnya masuk SD,
dan aku banyak bertemu dg teman SD. Dan aku memanggil mereka nama.. dan aku
disindir kakak kelas karena dibilangnya panggil sebutannya kakak.. aduh, lucu
juga jika diingat..
…
Saat SD, di akhir kelas 1, aku pindah ke kampung
halamanku yaitu Tapan, Sumatera Barat dikarenakan saat itu di Aceh akan mau
perang antara GAM dan TNI. Akhir kelas 2, aku juga pindah ke Painan, Sumatera
Barat, berhubung papa kerja di dinas kabupaten pesisir selatan.
Saat kelas 3, aku sungguh bingung dengan matematika, karena
pelajarannya cukup sulit dan ceritalah aku sama papa. Dan papa bilang, “Sukailah
Pelajaran itu meski kamu tidak menyukainya, insyaAllah ada jalan”. Dan aku
terapkan, alhasil saat kelas 4, aku dipuji guru karena kepintaranku dan aku
selalu diikutsertakan lomba matematika dan IPA.
Ambisiku dari kecil, aku hanya menyukai eksakta..
…
SD berlalu, aku masuk SMP, dan hasil UAS ku tidak
memuaskan karena nilai rata2ku standar. Memang karena waktu itu aku orangnya
gak suka menghafal dan peringkatku naik turun, kadang juara kadang tidak..
terkadang aku heran karena aku rajin tapi nilai kok segitu..
Akhirnya, aku masuk kelas VII.8.. local tidak unggul..
aku sedih, karena nilai ku cukup bagus tp knp ada yg tidak bagus bisa local unggul..
awal semester aku juara, akhir semester aku gak juara.. dan aku tetap di kelas
8.8.. aku kecewa, karena penilaiannya tidak adil. Kenapa di local biasa hanya
juara aja yg diizinkan local unggul..
Berhubung aku pintar matematika, aku cukup popular dimata
anak kelas unggulan. Dan aku merasa saingan mereka. Bahkan mereka memandang
rendah anak local biasa. Dan saat itu, aku rajin belajar.. sungguh2… dan
alhasil nilai rata2ku bagus, aku juara 2..rata2 8,5.. aku kenaknya pd nilai computer
dan beberapa hafalan.. sedang nilai rataku sama temanku beda sangat sedikit
0,00…. Pada semester dua juga begitu.. nilaiku naik, dan tetap juara dua..
nilaiku gak berapa jauh sama nilai anak local unggul.
Dulu aku menganggapnya saat itu, guru hanya memuji anak local
unggul saja. Bahkan system penyeleksian masuk local unggulpun tidak ketat..
hanya dari nilai UAS saja.. dan seiring itu, hanya disaring dapat local unggul
hanya juara saja tanpa dites.
Nah, kebetulan sebelum kenaikan kelas, ada lomba
olimpiade gitu.. mirisnya apa? Yang dikasih tau ada olimpiade fisika dan
biologi hanya local unggul saja.. local biasa dibatasi utk muridnya yg mau ikut
lomba itu. Kebetulan nasib baik olimpiade matematika boleh siapapun. Dan itupun
aku dikasih tau sama guru matematikaku..
Akupun mengikuti pelatihannya,.. dan aku mendapat guru
yang super disiplin. Gak datang aja udah kena hukuman disuruh lari keliling
sekolah puluhan ali. Karena gak sanggup disuruh cabut rumput.
Nah, waktu itu, hari hujan, ada penyeleksian para calon
peserta olimpiade. Aku gak datang.. aku baru tau kalau tidak salah seminggu
setelah tes dari teman/guruku.. pantesan aku heran kok gk ada latihan lagi
kan.. eh udah tes.. aku teringat kata guru SD ku, kalau ada lomba d SMP, ikuti
terus..kembangkan bakatmu.. nah teringat itulah, aku datangi guru matematikaku.
Aku certain kronologisnya kenapa.. dan akhirnya apa? Aku ternyata dipanggil
sama ibuk matematika super dewa.. yaitu buk haslinda.. ibuk yang cantik dan
baik hati.. pemanggilan itu dua hari setelah aku cerita sama guru matematika
kelasku buk eli.. enta kenapa aku seperti disidang,.. ditanya oleh empat guru
matematika.. ibuk eli guru mtk kelasku, pak etik, buk rinda dan buk haslinda
sendiri. Semua itu guru2 dewa yg sering diperbicangkan.. mereka bertanya “memang
mau ikut olimpiade matematika?” mau buk.. jawabku.. “mau dilatih?” mau bukkk
jawabku.. daan buk haslinda jawab, selamat anda terpilih jadi calon peserta
olimpiade.. selamat bergabung sama abing, ovi, dan ridho..entah apa dipikiranku,..
aku senang sekali… secara kan, diterima tanpa tes bro… awak anak local biasa
pulak kan… ehh ternyata saya juga dipantau selama ini krn nilai matematikaku
bagus sekali. Dan alhasil aku selalu dilatih oleh buk haslinda sampai sore. Sampai2
duduk terus kerjanya selama satu bulan, sembelit jadinya selama seminggu.
Lomba hamper dekat, akhirnya perjuanganku tidak sampai
disini.. aku pikir keempat peserta memang peserta, ternyata ada penyeleksian
lagi jadi dua org utusan sekolah. Ovi mengudurkan diri karena takut sama buk
haslinda yang maksa dia dtg terus. Yg bertahan aku, ridho dan abing.. nah,
akhirnya terjadi penyeleksian, dan terpilih aku dan abing.. sebenarnya ibu
haslinda gak mau diseleksi lagi, pengen ambil 3 utusan sekolah. Tp dari diknas
meminta 2 org. buk haslinda merasa bersalah sama ridho krn dia rajin dtg dari
temanku satu ini.. tp krn sudah dipilih, ya putusan harus dilakukan.
Lombapun sudah selesai… abing juara satu dan aku juara
dua. Aku baru tau saat sudah naik kelas 3
…
Saat lomba olimpiade, aku ceritalah sama buk haslinda
bagaimana keadaan local unggul dan biasa. Dan buk haslinda memahaminya. Dan akhirnya,
dari pihak sekolah dibuat putusan local biasa yg dpt lima besar dan local unggul
yg dapat dibawah lima belas besar, harus dites. Mendengar hal itu, aku cukup
senanglah.. karena sedikitnya ada keadilan. Dan alhasil aku diurutan 10 besar. Dan
aku dpt kelas IX.2..
…
Nah, saat libur, aku heranlah kan, kenapa abing
kerumahku.. dan minjam buku olimpiadeku.. aku Tanya udah keluar pengumuman dia
bilang belum keluar..
Ah, entah apa dipikirannya ternyata hasil itu sudah dia
ketahui.
Masuk sekolah, MOS, aku lihat anak SMP MOS <masa
orientasi sekolah>..tiba2 aku lagsung dipanggil buk haslinda.. “nita, kemana
selama ini?” diruma buk. Ada apa buk? “kamu menang juara 2..” haa? Serius buk…
alhamdullilah dg hati senang dipikiranku.. “loh, gak dikasih tau abing? Dia aja
sedang dikarantina sekarang” aku terkejutlahkan.. karena pas libur aku Tanya udah
keluar hasil jawab dia belum.. aku ceritalah sama buk haslinda.. “memanglah
anak itu..sanggup gak ksh tau.. bohong lagi.. dah Tanya ortu abing nmr anita
gak tau.. suruh telp abing katanya hpnya gak diangkat.. sungguh gak masuk
akal.. apa merasa saingan..nita, ketemu dia besok, minta langsng buku itu” ya
buk.. jawabku…
Akhirnya aku diberangkat lomba.. pas itu, aku ketemu sama
anak local unggul yg juara lomba di olimpiade lain.. sungguh, diskriminasi itu
terjadi… mereka duduk di depan aku ikut sama mereka, mereka kebelakang..
padahal tau lah kan.. utusan sekolah dari SMPN 1 PAINAN yg ikut ada 4 org..
sudah, aku pun dah naik mobilkan.. taulah aku waktu itu mabuk darat, aku buka
jendela biar dpt angin, apa kata si anak local unggul yg sok itu, tutuplah,
kedinginan org.. aku sih gak tutp.. biarin aja.. trus dia blg ish.. akupun blg,
emang gue pikirin bodoh amat.. nah, aku duduk akhirnya sama lestari anak salido
dan melan anak batang kapas duduk depan.. dan aku juga duduk sama anak tarusan
namanya lusrianti.
Tiba lah di hotel inna muara padang, saat abing datang,
langsung ku hardik abing, ku bilang sanggup yaa.. mana bukuku.. ku perlakukan
dia sesuai pesan ibuk haslinda.. si anak local unggul bilang udah lah.. yang
satu lagi sok kecantikan blg ishh… aku tambah emosilah.. krn kami dlu tetangga
rumah, pergi sekolah bareng.. baek kali sama ku.. kok tiba2 jahat gtu lah.. apa
krn aku sudah local unggul.. hahah..
Kekesalanku meningkat saat pilih kamar, berhubung satu
sekolah, pasti mau sama satu sekolahkan yaa.. nah, apa kata sianak local unggul
yg tiga org itu.. “dah penuh” padahal sudah itu masuk anak salido ke grup
mereka.. mereka dpt kasur kecil dg awalnya kasur besar berisi 3 org.. dan
mereka bertambah lagi 1 org anak dari payakumbuah.. dan saat itu pemilihan
kamar itu, berkata teman beda sekolahku, kita sama ya.. aku bilang iyaa..
Nah, disitulah kami cerita2, mereka bertanya samaku, kok
jahat kali kawan satu sekolah kalian.. ya aku ceritailah kronologinya,.. dan
mereka blg, sabar ya.. toh kita dpt kasur bsr haha.. kamipun happy2an…
Lomba sudah selesai, aku kembali kehari sekolah dimana
org sudah dpt bangku duduk, krn aku terlambat, karena dipanggil guru, aku dapat
bangku terakhir.. ehh, ternyata aku satu duduk sama temanku yang namanya
welly.. welly anaknya baik sekali, dan dia menjadi teman dekatku… bahkan sampai
aku SMA.
…
SMA juga sama, aku bertekad harus jago semua eksakta..
fisika aku jago.. dan alhasil aku jago fisika dan kimia, apalagi matematika..
aku selalu jadi utusan sekolah di fisika kimia dan matematika..sampai teman2ku
cemburu… tapi kalau olimpiade, aku ikut matematika… awalnya bimbang, karena
ternyata aku menyukai fisika, karena aku tekad, aku gak mau remed fisika dan
harus pintar. Ternyata ditekadku tercapai.. tapi utk olimpiade fisika aku mengundurkan
diri, dan guru fisikaku kecewa sama ku karena difisika aku dominan. Akupun minta
maaf.. aku beralih ke matematika… aku juara 1 olimpiade matematika.. nah,
sebelum itu, aku kelas satu pernah ikut lomba matematika, tapi aku dapat lima
besar. Dan saat tes, aku masuk 3 besar, tp gak dikasih lomba krn kata guru mtk
ku ksh kesempatan sama senior,. Aku kecewa.. aku menangis.. karena tidak adil..
Nah, saat kami kelas 2, diskriminasi itu terjadi, anak
kelas satu diperbolehkan ikut tes dan bahkan lomba dari universitas. Sungguh tidak
adil, karena kemampuan kami dibatasi. Mungkin krn anak pak kepsek ada d kelas
satu dan saat kami kelas satu anak pak kepsek ada di kelas 2. Sungguh tak adil
saat itu. Tp alhasil, dimasa kami cetak rekor. Ada 13 utusan skolah yg menang
olimpiade d berbagai bidang.
Semangat kamipun memperjuangkan mengeksplorasi kemampuan
dan menjaga nama baik sekolah berbuat saat kami kuliah.. akreditas berubah jadi
A.
Saat masa kami, local unggul atau biasa sama aja tetap di
ambil rata 8 org boleh ikut SNMPTN Undangan. Kami sedih, krn nilai kami
tinggi.. tp tdk dpt kesempatan. Padahal system pemilihan local unggul sudah
adil.. dites dua kali. Tes pertama hanya melihat rapor dan UN. Tes kedua pas
kelas 1 semester 2 murni tes dan aku dpt 4 besar. Dan sebelumnya, PMDK
sistemnya adil, di urutkan nilai rapor seluruh siswa. Sekarang membuat kami
kecewa. Padahal aku berencana mau ambil UGM dan ITB.
Saat masa SMA, aku mendapat sahabatku indah bulee, ratih,
welly… mereka semua sahabatku yang bisa membuat aku semangat..
Namun kami terpisah karena mengejar impian masing2. Tp alhamdullilah
teman dekat ku diterima bagus semua, aku fk usu dan stis tp ambil fk usu, indah
farmasi unand dan poltekkes pdg bidan d3 tp d pilih farmasi, ratih keperawatan
unand, ridho fk unand, ami sastra inggris unpad, yofa bidan, nindi atip, seno
akuntansi unpad dan teknik its tp d ambil unpad, vokal fk unand..
…
Kuliah masuk, aku menyukainya dan bertekad IP >3 tp
entah kenapa pola belajarku waktu SMA tidak bisa ku aplikasikan.. ternyata
memang di FK di butuhkan kerajinan.. aku sering remed. Membuat hatiku sedih dan
orangtuaku. Sampai skrgpun msh begitu.. aku masih malas belajar.. YaAllah..
kemana semangatku yang dulu.. kenapa hilang? Apa karena aku tidak punya teman
dekat? Aku serasa sedih sekali.. sempat terpikir mau pindah jurusan. Tp itu
hanya pikiran bodohku saja.. yang salah karena metode belajarku salah. Gak bisa
pakai system SKS. Tapi lucunya aku masih malas2an.. belajar memang belajar tp
tdk spt yg lain.. yaALLAH. Punya teman dekat tapi kebanyakan disini
meguntungkan mereka saja. Tidak bisa membuatku ceria dan aku benar2 menjadi org
tertutup 80 persen.. aku yang dulu ceria mjd pendiam dan tak byk bicara.. aku
dulu punya banyak teman yg peduli sekarang tdk byk.. aku yg pintar skrg biasa
aja.. malah mereka menjauhi org biasa aja dan menganggap rendah.. ahh,.. semoga
ini pikiranku saja tapi ini benar2 aku rasakan perbedaannya. Gak bisa jd diriku
sendiri.. kecuali di HMI, aku bisa jadi diriku sendiri meski tidak sepenuhnya
spt dulu.. itupun hanya bisa sama adik2 dan senior… bukan teman satu angkatan..
Padahal aku berharap aku bisa punya IPK >3,2..
aamiin..
Aku gak mau diremehkan orang..
Dulu masalahnya di organisasi karena kurang control dari
atasan namun sekarang aku merasa sama satu angkatan mereka merasa benar dan
tidak mempercayai kata ku seolah semua kataku salah.. gak aku terima dibilang
membangkang.. padahal aku punya alas an sendiri.. gak mungkin kan aku asal
bertindak, pastilah aku sudah punya gambaran. Mereka tdk mempercayaiku..saat
aku blg tanyalah sama senior ini barulah mereka percaya ucapanku… asal tau aja,
aku gak sebodoh yg mereka kira. Kalau mau kita dihargai, hargai orang lain
dulu.. nanti aku berlainan pendapat dibilang pembangkang.. gak percaya
omonganku seolah aku ini orang bodoh.. yaAllah… sabarkan aku yaAllah… aku ingin
menjadi orang yang bisa mengemban amanah dg baik, tp bagaimana ? gak ada
satupun yg percayaa.. kesiapa aku cerita selain kamu? Keorang yg aku anggap
mengerti, jawaban dia hanyalah Tanya lain.. itukan teknis… bodoh kali aku
bertanya karena malu… malu kali kalau gak bisa mengemban amanah.. yg satu
membosi aja.. pengen kata dia smua di dengar.. burung yg ingin terbang macam
terjerat dalam sarang… gak bisa bebas.. selalu dlm kekangan dia.. yaAllah..
bagaimana cara menghadapinya. Masalah baru selesai.. kebahagiaan senang krn
mengalah utk jaga nama baik org tp dtg lagi masala baru dg sifat yg tdk percaya
omongan kita dan pengen kita dibawah naungannya. Macam budak dibuatnya..
menangis slalu tiap malam mikirin ini.. sampai belajarpun nyaris lupa… yaAllah
beri aku kekuatan menghadapi typical org spt ini… yaAllah aku mohon.. aku gak
ada tempat cerita.. Tanya yg ahli dan lebih pandai gtu jawabannya… yaAllah…. L
Impianku adalah :
Punya IPK kuliah >3,2
Punya IPK Koass >3,6
IP semester 6
>3,3
IP semester 7 = 4
Punya teman dekat yang bisa menyemangatiku dan mengerti
aku
Berharap sebelum koass sudah tau penyakitnya apa dan
tatalaksananya dan paham prinsip dasar
Orang mengerti maksudku dan tidak suudzon dan memberi kepercayaan
padaku
Tidak meremehkanku
Spesialis cardiologi atau bedah syaraf
Jadi sekum yang terbaik dari yang terbaik
Dll
Aamiin….
Inilah Di balik
Cerita Mengejar impian…..
Kamis, 16 Januari 2014
*kode itu*
Sekarang adalah 16 januari 2014, dimana aku terlahir 21 tahun yg lalu.
Gak ada yang istimewa dihari ini, karena memang tak perlu untuk di istimewakan. Berbeda dg tahun lalu, orang orang tahu akan kejadian itu. ya menurutku wajar lah, ya karena di kasih tau.
Nah lantas bukan karena sekarang tidak ada yang istimewa karena tidak ada yang berbondong bondong untuk mengucapkan kata demi kata, tidak!.
pikiran itu tiba tiba terbesit di pikiran ku sudah setahun yang lalu. Lantas apanya istimewa dengan berbagai ucapan, toh kenyataannya sendiri kitalah yang memberi tau, bukan karena mereka mengingatnya sendiri.
yaa yaa yaa... itulah terbesit dipikiran saya. saya tak ingin memamerkan hanya karena berharap orang orang akan mengingatnya... oh, tidaaak!!!.
ya, yang saya inginkan, ya mana yg tulus dan mana yang ingat tanpa di beri tahu. dan itulah yang akan menjadi istimewanya.
kalau dibahas satu persatupun, ya akan panjang ceritanya.. haha.
ini hanya sebuah pemikiran simple, ya pemikiran simple...
Setelah detik inipun, ya tak ada satupun yang mampu mengingat... yaa yaa yaa. mulai dari teman dekat sampai keluarga..
ya, lupakanlah.. karena saya memang tidak mengharap itu. toh usia saya bertambah.
ada yang perlu di bahas diberbagai sisi unik.
pertama, mulai dari keluarga. ya, saya memang tidak sedang menunggu ucapan itu datang, karena saya sendiri tidak memikirkannya berhubung ujian. malam itu, setelah di telpon papa, papa pun tak mengingatnya melainkan bertanya hal yang lain. terbesit ingin keluarga apakah mengingatnya. sayapun mulai menelpon papa kembali dengan memberi kode. dan percakapan itupun dimulai..
saya : hallo pa...
papa : ya, ada apa?
saya : pa, minggu depan kan mau pulang, kirimin ongkos pa. jadi papa pesan brownies amanda sama teri nasi? <saya mengalihkan percakapan>
papa : ya, jadi..
saya : pa, sekarang tanggal berapa pa? <wajah sengir sambil beri kode>
papa : tanggal 16. ada apa?
saya : oh tanggal 16 ya oh.....
papa pun heran sambil berkata "yaa..16...16........ ohhhh,.. hahaha <ketawa cengangak cengingik....>, selamat ulangtahun taa...." sambil kasih tau keluarga...
saya sontak menangis sedikit, akhirnya dg kode itu papa mengingatnya.. dan saya ketawa sinis...
ya, meskipun harus di kode tapi saya senang karena di usia 21 ini, meski tak ada yang istimewa dari hari sebelumnya, ada juga yang mengingat yaitu keluarga.. mulai lah satu persatu keluarga ucapin. mulai dari papa, mama dan adik adik yaitu raffi dan yora.
percakapan ku dg adek bungsu:
saya : dek, kakak mau hadiah.
raffi : oo, tenang, raffi kasih hadiah, tapi raffi kumpul uang raffi. raffi mau beliin kakak alat pelangsing badan..
sontak saya shock... busyeeett!!!
saya : emang bisa beli buat kakak?
raffi : bisa dong kakak hahha. dan pas kakak pulang raffi mau kasih hadiah sama kakak.
saya : apa tu?
raffi : namanya hadiah, rahasia dong.. yang kakak suka pokoknya.. nanti pas pulang makan bakso dan syomai sepuasnyaaa
saya : horeeee....
telpon sama adek yg paling tua,..
saya : ra, gak ucapin selamat k kakak?
yora : selamat ulangtahun kakak..
dah, itu aja...
sisi unik yang kedua, ternyata, semua tidak ada yang mengingatnya. ya mungkin saya gak punya sahabat dekat. cuma banyak teman karib. tapi mungkin mereka lagi sibuk urusi ujian :D jadi never mine lah.... ahhahahaa.
sisi unik yang ketiga, saya biasanya yang ucapin selamat ke grup line HMI KOMISARIAT FK USU, eh ketika saya, tidak ada... hahah.
sisi unik yang keempat, meski usia saya sudah 21 tahun, tapi saya merasa belum 21 tahun. masih merasa seperti anak SMP. belum merasa dewasa dan masih merasa seperti anak anak atau anak remaja.
sudah ya, ya kesimpulannya, keep calm and YAKUSA! ^^
Gak ada yang istimewa dihari ini, karena memang tak perlu untuk di istimewakan. Berbeda dg tahun lalu, orang orang tahu akan kejadian itu. ya menurutku wajar lah, ya karena di kasih tau.
Nah lantas bukan karena sekarang tidak ada yang istimewa karena tidak ada yang berbondong bondong untuk mengucapkan kata demi kata, tidak!.
pikiran itu tiba tiba terbesit di pikiran ku sudah setahun yang lalu. Lantas apanya istimewa dengan berbagai ucapan, toh kenyataannya sendiri kitalah yang memberi tau, bukan karena mereka mengingatnya sendiri.
yaa yaa yaa... itulah terbesit dipikiran saya. saya tak ingin memamerkan hanya karena berharap orang orang akan mengingatnya... oh, tidaaak!!!.
ya, yang saya inginkan, ya mana yg tulus dan mana yang ingat tanpa di beri tahu. dan itulah yang akan menjadi istimewanya.
kalau dibahas satu persatupun, ya akan panjang ceritanya.. haha.
ini hanya sebuah pemikiran simple, ya pemikiran simple...
Setelah detik inipun, ya tak ada satupun yang mampu mengingat... yaa yaa yaa. mulai dari teman dekat sampai keluarga..
ya, lupakanlah.. karena saya memang tidak mengharap itu. toh usia saya bertambah.
ada yang perlu di bahas diberbagai sisi unik.
pertama, mulai dari keluarga. ya, saya memang tidak sedang menunggu ucapan itu datang, karena saya sendiri tidak memikirkannya berhubung ujian. malam itu, setelah di telpon papa, papa pun tak mengingatnya melainkan bertanya hal yang lain. terbesit ingin keluarga apakah mengingatnya. sayapun mulai menelpon papa kembali dengan memberi kode. dan percakapan itupun dimulai..
saya : hallo pa...
papa : ya, ada apa?
saya : pa, minggu depan kan mau pulang, kirimin ongkos pa. jadi papa pesan brownies amanda sama teri nasi? <saya mengalihkan percakapan>
papa : ya, jadi..
saya : pa, sekarang tanggal berapa pa? <wajah sengir sambil beri kode>
papa : tanggal 16. ada apa?
saya : oh tanggal 16 ya oh.....
papa pun heran sambil berkata "yaa..16...16........ ohhhh,.. hahaha <ketawa cengangak cengingik....>, selamat ulangtahun taa...." sambil kasih tau keluarga...
saya sontak menangis sedikit, akhirnya dg kode itu papa mengingatnya.. dan saya ketawa sinis...
ya, meskipun harus di kode tapi saya senang karena di usia 21 ini, meski tak ada yang istimewa dari hari sebelumnya, ada juga yang mengingat yaitu keluarga.. mulai lah satu persatu keluarga ucapin. mulai dari papa, mama dan adik adik yaitu raffi dan yora.
percakapan ku dg adek bungsu:
saya : dek, kakak mau hadiah.
raffi : oo, tenang, raffi kasih hadiah, tapi raffi kumpul uang raffi. raffi mau beliin kakak alat pelangsing badan..
sontak saya shock... busyeeett!!!
saya : emang bisa beli buat kakak?
raffi : bisa dong kakak hahha. dan pas kakak pulang raffi mau kasih hadiah sama kakak.
saya : apa tu?
raffi : namanya hadiah, rahasia dong.. yang kakak suka pokoknya.. nanti pas pulang makan bakso dan syomai sepuasnyaaa
saya : horeeee....
telpon sama adek yg paling tua,..
saya : ra, gak ucapin selamat k kakak?
yora : selamat ulangtahun kakak..
dah, itu aja...
sisi unik yang kedua, ternyata, semua tidak ada yang mengingatnya. ya mungkin saya gak punya sahabat dekat. cuma banyak teman karib. tapi mungkin mereka lagi sibuk urusi ujian :D jadi never mine lah.... ahhahahaa.
sisi unik yang ketiga, saya biasanya yang ucapin selamat ke grup line HMI KOMISARIAT FK USU, eh ketika saya, tidak ada... hahah.
sisi unik yang keempat, meski usia saya sudah 21 tahun, tapi saya merasa belum 21 tahun. masih merasa seperti anak SMP. belum merasa dewasa dan masih merasa seperti anak anak atau anak remaja.
sudah ya, ya kesimpulannya, keep calm and YAKUSA! ^^
Langganan:
Komentar (Atom)